5 EASY FACTS ABOUT REFORMASI INTELIJEN INDONESIA DESCRIBED

5 Easy Facts About reformasi intelijen indonesia Described

5 Easy Facts About reformasi intelijen indonesia Described

Blog Article

, Indonesia masih memiliki banyak sasaran yang bisa menjadi simbol dari eksistensi asing/barat. Kedua

Kebutuhan atau kepentingan politik akhirnya harus memaksa para pelaku intelijen yang menghadapi hukum bahkan menjalani pidana. Ketentuan hukum ditegakkan namun tidak pernah menyentuh level person.

[nine] Hal utama yang perlu diperhatikan dalam reformasi intelijen adalah mengubah paradigma intelijen dari alat penguasa dengan kewenangan dan kekuasaan yang tak terbatas menjadi intelijen sebagai organisasi atau producer

Bukan berarti praktik intelijen dapat dilaksanakan secara semena-mena. Basis etis praktik intelijen sangat jelas dan gamblang dalam Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi

Rizal menambahkan bahwa tim pengawas intelijen seharusnya memiliki kewenangan penyidikan dalam kasus penyimpangan. Hal ini bertujuan agar pengawasan tidak hanya bersifat formalitas, tetapi juga mampu mengungkap penyalahgunaan wewenang dalam lembaga intelijen. Reformasi Intelijen Indonesia harus mendorong pengungkapan penyalahgunaan wewenang.

Disamping itu, media massa ini tidak terkait dengan lembaga intelijen manapun juga baik dalam dan luar negeri. Kami mengundang pembaca dan pemangku kepentingan dan pihak manapun baik di dalam dan luar negeri untuk bekerjasama dengan media massa ini baik terkait indepht reporting, kerjasama pemberitaan ataupun kerjasama lainnya.

(Strategic Intelligence Company, BAIS) and crafted a world network by managing protection attaches in Indonesia’s Embassies. With massive spending budget help and a powerful network at your house and overseas, BAIS at some point grew to become the intelligence company that stood out and outperformed other agencies.[23]

Rodon Pedrason, mantan Gubernur STIN, menilai bahwa BIN telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Namun, tantangan baru muncul dengan semakin terbukanya kultur intelijen yang bisa mengancam prinsip kerahasiaan.

Reformasi intelijen terkait dengan kerahasiaan intelijen harus mampu menyentuh kebijakan politik. Seringkali karena kebutuhan politik rahasia intelijen harus dibongkar dan dibeberkan secara umum. Hal ini akan menurukan ethical insan intelijen.

Permasalahan intelijen di negara Pancasila sekarang adalah ketidakmengertian kelompok kecil masyarakat sipil bahwa perlindungan terhadap individu oleh intelijen seharusnya mereka artikan sebagai perlindungan terhadap individu oleh intelijen seharusnya mereka artikan sebagai perlindungan terhadap segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia.

produksi intelijen tersebut. Cara pandang pimpinan terhadap ancaman juga menjadi variabel produk intelijen tersebut digunakan atau tidak atau bisa karena perbedaan pandangan politik si pembuat kebijakan.

Kumpulan informasi, melakukan kegiatan untuk melindungi terhadap, kegiatan intelijen yang ditujukan terhadap Amerika Serikat, dari kegiatan teroris internasional, kegiatan perdagangan obat bius, dan kegiatan lainnya sebagai penangkal atas seteru yang diarahkan kepada Amerika Serikat oleh kekuasaan, organisasi, orang dan agen dari pihak asing;

Titik utama yang perlu dilakukan reformasi dalam fungsi intelijen adalah fungsi pengamanan dalam hal ini perlu reformasi intelijen indonesia dilakukan pembentukan organisasi kontra intelijen.

Soeharto’s tactic within the seventies was to build ‘contestation’ amongst establishments so that they might never ‘unite’ in opposition to Suharto, who wound up positioning all intelligence companies underneath his immediate Regulate. Although Soeharto designated BAKIN like a strategic intelligence company, he didn't immediately disband KOPKAMTIB and Opsus. Soeharto also ‘strengthened’ the figure of your “Intelligence Assistant” under the Ministry of Defense and Safety who was anticipated to direct concurrently the ABRI’s (Commander of your Armed Forces of your Republic of Indonesia) managed territorial armed service intelligence models, KOPKAMTIB, and BAKIN, which regularly ran overlapping operations and in some cases competed While using the purpose of securing Soeharto’s passions.

Report this page